Minggu, 06 Desember 2015

RE-READ HARRY POTTER 7

Yeeeayyy belum lama ini gue baru nyelesain baca novel Harry Potter and The Deathly Hallows (lagi)!!! Terakhir gue baca novel ini kalau gak salah pas kelas VIII apa IX (hampir 6 tahun yang lalu) minjem temen. Bedanya sekarang gue baca versi e-booknya. Seneeeengg banget rasanya kangen gue terobati.

Meskipun udah lama tamatnya, tapi gue selalu tertarik untuk bahas tentang Harry Potter yang menurut gue gak ada abisnya.


Selama gue baca novelnya, gue menyadari ternyata banyak banget hal-hal indah yang udah gue lupain karena selama ini gue cuma rewatch dan rewatch filmnya yang juga selalu bikin kangen. Bagi yang udah nonton film Harry Potter 7 Part 1 dan 2 tapi belum baca novelnya gimana? Bagus banget gak? Keren banget gak? Indah banget gak? Cerdas banget gak? Kalau kalian berpikir seperti itu, maka gue kasih tau kalau kebagusan dan kekerenan dan keindahan dan kecerdasan dalam film itu hanya satu per sekian juta dari kebagusan kekerenan keindahan dan kecerdasan yang ada di novelnya. Whoooooaaaaaa!!! Gue gak melebih-lebihkan tapi memang itu kenyataannya!!!


Pertama kali baca buku setebal 1100 lebih halaman ini gue membutuhkan waktu tiga hari, dan selama tiga hari itu gue udah membacanya dua kali. Gue inget banget waktu itu, gue udah jadi kayak anak autis. Yang biasanya gue pulang sekolah makan nonton tipi tidur, dengan adanya buku itu gue mengabaikan segala kebiasaan gue. Gue langsung masuk kamar dan baca. Yang biasanya malem gue makan dan nonton tipi bareng orang-orang rumah, gue milih untuk menyendiri dan baca. Bangun tidur yang biasanya gue buru-buru mandi karna mau sekolah, gue malah baca dulu. Nani gue masuk ke kamar gue lagi baca, pas beliau masuk lagi beberapa jam kemudian gue masih baca dengan posisi yang sama. Kalau gak disuruh makan sampe sepuluh kali, gak akan makan, masih tetep baca. Semua orang di rumah gak ada yang gak marahin gue. Gue inget banget. :’’’’v

Itu dulu. Sekarang gue baca versi e-booknya, di kosan, weekend, sendiri, mata gue sampe kabur (bukan lari maksudnya, yaa), dan gue bebas. Gue makan sambil baca sambil tiduran, gak ada yang negor. Yang biasanya gue makan membutuhkan waktu lima menit, bisa jadi satu jam. Nikmat banget rasanya.

Nah itu bedanya gue baca novel HP 7 yang dulu dengan yang sekarang. Dan gak ketinggalan, persamaannya ada juga. Gue masih histeris, masih ngakak, masih deg-degan, masih kaget, masih emosi, masih nangiiiiiiiiiisss (ini yang paling sering), masih terharu, dan masih bahagia.

Setelah selesai baca, gue langsung nonton filmnya sekaligus yang part 1 dan 2. Gue bandingin. Dan ternyata emang bener, kebagusan di film gak ada apa-apanya dibandingkan yang di novel. Banyak cerita di film yang diubah juga, meskipun intinya tetap sama. Sangat disayangkan. Tapi misalnya semua yang ada di novel dibuat scene di filmnya, mungkin akan memakan 6 jam untuk masing-masing part. Heeeeeeeeemm. Kayaknya gue telat banget yaaaa ngasih komentar beginian, secara gitu filmnya udah lima tahun yang lalu yang part 1 dan empat tahun yang lalu yang part 2. Tapi bodo amat~

DAN DEMI CELANA MERLIN!!! Gue gak bisa nahan air mata gue ketika Hedwig mati huuaaaaaaa (cerita Hedwig mati di novel dan di film beda banget), Dobby matiiiiii sedih bangetttt, ketika Fred mati HHHUUUUUUAAAAAAAAAA (parahnya di film gak diliatin kenapa Fred mati, tiba-tiba udah mati ajaaaa sedih banget), ketika pertempuran Hogwart, ketika Harry menuju Hutan Terlarang untuk menyerahkan diri, ketika Hermione disiksa Bellatrix, ketika rahasia Severus Snape terungkap (aaaaaaakkk keinget jadi sedih lagi), masa lalu keluarga Albus Dumbledore yang di film sama sekali gak diungkit huaaaaaaaaaaa!!!!! Dan masih banyak lagiiiii :((((((
Gak lebih dari dua paragraf yang menceritakan bagaimana Fred mati, tapi gue kayak orang kesetanan. Jungkir balik sendiri di tempat tidur, banting-banting bantal, masuk ke kolong tempat tidur, jerit-jerit gak jelas, dan hal tidak mungkin lainnya yang gue lakuin. Gue benar-benar terpukul :( padahal gue udah pernah bacanya :( tapi tetap mengiris hati :((((((
Chapter 34: KEMBALI KE HUTAN. Chapter ini dari awal sampe akhir juga bikin gue kayak orang yang disihir pake kutukan Criatus. Gue kesakitan bacanya. Gue bener-bener gak bisa menahan emosi, haru, dan kesedihan. Kata demi kata yang ditulis J.K. Rowling di bab ini bener-bener membuat gue merasa kalau Harry Potter itu ada dan gak mau kehilangannya. Gue rasa di sini gue mengeluarkan air mata paling banyak. Jangan bilang gue lebay (--,)/|
Kalau tentang rahasia Severus Snape, cerita di film dan di novel gak jauh berbeda. Gue gak terlalu menyesalkannya. Bahkan yang di film lebih bagus, karena ada bagian di mana Sev menangis sambil memeluk Lily yang udah mati. Rencana yang begitu indah yang dibuat Sev dengan Albus. Siapa yang sangka tokoh yang dari awal (Harry Potter and The Sorcerer's Stone) paling dibenci dan diakhir paling dicintai. Gue aja nyesel waktu itu pernah benci sama Severus Snape. Hiiiiii sediiiiihhh. :(
Masih banyak deh yang bikin menguras air mata.

DAN DEMI CELANA KOLOR MERLIN! Kamu harus klik ini.

2 komentar:

 
Chamber of Secret Blogger Template by Ipietoon Blogger Template